Sebaiknya Menikah atau Membangun Karier Terlebih Dahulu?


Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan tips yang sebenarnya tidak ada hubungannya dengan dunia entrepreneurship, tetapi berhubungan dengan kesuksesan di dalam karir anda.
Topik pada kali ini yaitu : “apakah sebaiknya menikah dulu atau membangun karir terlebih dahulu ?”
Banyak pertanyaan dari eksekutif muda ataupun para remaja atau usia muda yang mereka sudah memiliki karir, tapi mereka itu galau khususnya itu kalau ditanya masalah pernikahan. Saya akan berbagi cerita saya sebagai seorang Life Coach. Saya memiliki banyak pengalaman khususnya bagaimana pasangan muda yang ingin menjalani kehidupan pernikahan tanpa kehilangan karirnya?
Saya akan bercerita tentang mengapa awalnya orang takut menikah?
Biasanya ada beberapa alasan-alasan klasik kalau ditanya pria ataupun wanita mereka takut menikah karena banyak yang berkata masih terlalu muda. Atau saya ini masih belum siap. Atau saya ini takut kehilangan kebebasan. Biasanya dilema ini menghinggapi pasangan-pasangan muda. Ataupun saya ini khawatir tidak bias berteman secara bebas dengan lawan jenis karena takut pasangan saya cemburu dan sebagainya. Atau nanti takut tidak bisa lagi memiliki kebebasan kemanapun karena pernikahan itu sama dengan keterikatan. pernikahan itu sama dengan kehilangan kebebasan, dan lain sebagainya.
Banyak sekali pasangan muda yang mengalami ketakutan-ketakutan seperti itu. Saya juga memiliki perasaan yang sama dulunya. Tetapi saya cuma mau berbagi satu tips singkat dari pengalaman hidup saya. Mungkin saat ini anda sedang berpacaran atau anda memiliki pasangan yang saat ini sedang bersama-sama dengan anda. Entah itu sejauh mana hubungan pacaran anda, itu semua dikembalikan kepada diri anda. Tetapi saya cuma mau berbagi satu tips bahwa sebetulnya kalau ingin memiliki karir yang baik, anda harus memiliki pasangan yang mendukung. Ini tips dari saya. Karena tanpa pasangan yang mendukung, tidak mungkin karir anda itu bisa sempurna menurut saya.
Karena, untuk apa anda punya karir yang mulus tapi suatu hari anda tidak punya keluarga yang baik?
Untuk apa anda punya karir yang sukses tapi anda mau menikmatinya bersama siapa?Apakah anda cuma mau menikmatinya seorang diri?Ataukah anda mau menikmatinya dengan orang-orang yang anda cintai? Tolong anda renungkan dan anda pikirkan. Saya ingin berbagi sebuah tips bahwa apakah sebaiknya menikah dulu, atau membangun karir terlebih dahulu?
Banyak orang juga berpikir, “oh, sebaiknya menikah dulu”. Karena dengan kita menikah, otomatis nanti karirnya terbangun.
Saya sering mendengarkan kata-kata seperti ini :
Sebaiknya menikah dulu. Yang penting punya keluarga dulu. Yang penting punya pasangan dulu.
Supaya suatu saat nanti pasti jalannya dan karirnya akan terbentuk dengan sendirinya.
Tidak salah sih kata-kata seperti ini. Tetapi anda harus tahu satu kalimat bahwa segala sesuatu itu harus dipersiapkan.
Jangan melakukan segala sesuatu itu tanpa persiapan.
Saya percaya, segala  sesuatu itu kalau dipersiapkan itu hasilnya akan jauh lebih baik dibandingkan tanpa persiapan.
Sebagai contoh kalau hari ini anda mau ujian. UNAS contohnya.
Anda ujian tanpa belajar, tanpa persiapan hasilnya pasti tidak lebih baik daripada kalau anda mempersiapkan dengan baik.
Begitu juga dengan kalau anda ke luar kota.
Jauh lebih baik kalau anda mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang, dibandingkan anda pergi tanpa persiapan.
Nanti setelah sampai di luar kota anda baru bingung. Ketinggalan ini, ketinggalan itu, kurang ini kurang itu dan sebagainya.
Begitu juga dengan dunia pernikahan.
Saya percaya kalau pernikahan itu tanpa persiapan, hasilnya itu pasti jauh lebih berantakan, dibandingkan dengan mereka yang punya persiapan. Sebagai contoh, saya disini melihat di detik.com, di tahun 2010 ada satu kasus yang cukup mencengangkan, yaitu banyak pasangan-pasangan pernikahan yang dari tahun 2005 sampai tahun 2010 kasus perceraian itu meningkat 10% setiap tahunnya.
Wow, ini angka yang cukup tragis menurut saya.
Karena di Mahkamah Agung atau bagian Pengadilan Tinggi di tahun 2010 saja itu tercatat 285.184 kasus perceraian. Bisa anda bayangkan? Ini angka ratusan ribu di Indonesia. Ini angka yang sangat besar. Bisa anda bayangkan kalau di Indonesia ini ada 250 juta penduduk. Hampir pasangan 0,1% itu mengalami kasus perceraian.
Seandainya kasus dewasa saja kita bagi jadi dua, 100 juta lebih penduduk, kemudian dibagi dua lagi pria dan wanita, bisa kita bayangkan angka ini cukup tragis.
Itu belum terhitung mereka yang sudah menjanda atau menduda atau mereka yang masih belum menikah. Berarti angka ini angka yang cukup tinggi.
Dan ternyata dicari penyebabnya, tiga penyebab terbesar yang pertama adalah mereka tidak harmonis satu sama lain. Mereka sudah tidak menemukan kecocokan.
Yang kedua, mereka salah satu pasangan tidak bertanggung jawab dengan kehidupan pernikahan mereka.
Yang ketiga adalah masalah perekonomian.
Yang saya mau bahas disini adalah kesimpulan saya dari tiga ini hampir sebagian besar dari penyebab ini adalah karena pernikahan mereka tidak dipersiapkan dengan baik.
Oleh sebab itu sahabat entrepreneur, saya percaya hari ini apakah sebaiknya menikah dulu atau karir dulu? Saya mempunyai satu jawaban yang paling bijak, karena membangun karir juga penting, menikah juga penting. Saya punya satu jawaban yang cukup bijak yaitu satu titik temunya yaitu apakah kalau anda hari ini mau menikah, apakah anda sudah siap atau tidak?
Jawabannya disitu. Tentu angka siap atau tidak itu angka yang relatif. Apakah usia 20, usia 25, usia 30/40. Karena banyak pasangan juga usia 40 belum siap juga.
Usia 50 pun masih belum siap. Tapi ada orangyang berkata usia 20 sudah siap. Kata siap ini relatif.
Tetapi saya mau kasih satu tips, jangan menikah karena 4 alasan ini.
Yang pertama, jangan menikah karena terdesak. Apakah anda didesak oleh pasangan, didesak oleh pihak keluarga, jangan. Karena pernikahan itu tidak boleh ada unsur desakan.
Pernikahan itu harus dengan ketenangan, dengan bijak kita mempersiapkan pernikahan. Karena saya menganut satu prinsip, menikah itu cukup satu kali. Saya tidak menganut prinsip nikah boleh berkali-kali. Dan yang kedua menikah itu jangan ada tekanan. Tekanan dari pihak manapun. Karena mungkin menikah karena melakukan suatu kesalahan, atau karena desakan ekonomi, atau desakan alasan apapun. Itu yang menjadikan pernikahan itu penuh dengan tekanan. Yang ketiga, menikah itu jangan karena ada faktor emosional. Emosi. Karena saya itu sudah lihat teman-teman saya menikah, saya ingin menikah. Lihat saudara saya menikah, saya ingin menikah.
Karena lihat usia saya ingin menikah. Itu faktor emosi. Itu tidak baik.
Atau menikah karena saya sakit hati. Saya melihat teman-teman saya ini mengolok-olok saya jomblo sejati. Oke, saya buktikan suatu hari saya akan menikah. Itu juga tidak baik. Itu karena faktor emosi.
Dan yang keempat, sekali lagi tadi saya sudah katakan di depan, tanpa persiapan.
Saya pribadi menikah usia 30. Saya menikah tanpa biaya orang tua.
Saya dengan istri ketika saya menikah saya sudah mempersiapkan rumah pribadi, bukan warisan dari orang tua.
Saya waktu menikah pesta pernikahan saya, saya siapkan pakai uang pribadi, bukan dari orang tua.
Bukan karena orang tua tidak mampu, tapi karena kami ingin membangun keluarga kami sendiri.
Saya bersama istri. Dan saya ingin bertanya pada anda, berapa banyak pasangan muda yang mau menikah mempersiapkan hal seperti saya?
Minimal kisah hidup saya ini bisa menjadi inspirasi bagi anda. Dan di dalam buku Badai Pasti Berlalu yang saya tulis di halaman 154, saya menulis impian saya yang ke 26 adalah saya menikahi wanita yang saya cintai. Dan waktu saya menikahi wanita yang saya cintai, saya harus memastikan bahwa saya hari ini menikahi anak orang, saya harus memastikan bahwa saya bisa menafkahinya lahir dan batin. Itulah kisah hidup pernikahan saya. Jadi waktu saya menikah, semua pesta saya persiapkan sendiri.  Rumah sudah saya persiapkan bukan dari orang tua. Dari kerja keras saya pribadi. Dan yang ketiga adalah biaya bulan madu saya bersama istri itu saya biayai sendiri. Dan itu sangat nikmat sekali. Tentu kepuasannya sangat berbeda apabila kita menikah didanai oleh orang tua.
Karena bagi saya keluarga yang saya bangun bersama istri saya adalah keluarga saya pribadi. Tidak boleh ada desakan atau tekanan dari pihak manapun.
Tentu anda semua tidak harus seperti saya. Tetapi saya mau kasih satu tips, ingat pernikahan atau karir jawabannya Cuma satu. Apakah anda sudah siap atau tidak.
Jangan menikah karena tidak siap, dan juga jangan tunggu semuanya siap baru anda mau menikah. Jadi tips dari saya bangun karir bagus, tapi kalau anda sudah siap, siaplah untuk menikah. Cari pasangan yang cocok, bukan pasangan yang seperti bagaimana. Yang tepat untuk anda, dan tentunya pasangan yang siap mendukung karir anda. Bagi anda yang sekarang adalah pasangan muda atau masih jomblo semoga anda dipertemukan dengan pasangan yang baik, pasangan yang cocok. Bagi anda yang sekarang berpacaran, sedang membangun pondasi untuk pernikahan keluarga saya doakan semoga karir anda semakin maju dan pernikahan anda juga bisa berlangsung dengan baik.
Dan bagi anda yang sekarang sedang bimbang, apakah anda mau menikah atau karir dulu, jangan khawatir. Semoga anda menemukan solusi yang terbaik untuk jawaban anda semua. Sukses untuk anda, semoga anda bisa menjalani pernikahan dengan baik dan tentunya karir yang sukses pula.
Bila anda senang dengan tips-tips kesuksesan, atau tips-tips kehidupan maupun bisnis seperti berikut ini jangan lupa di bawah ini ada subscribe video saya di success before 30 channel dan anda bisa dapatkan tips-tips kesuksesan maupun kehidupan yang tentunya akan bermanfaat bagi kita semua.
Salam hebat luar biasa !!

Orang Kaya vs Orang Sukses


Di topik kali ini sering kita dengar semua orang ingin jadi kaya.

Di video-video YouTube saya sebelumnya, saya juga banyak membahas bagaimana menjadi orang kaya. 5 sebab mengapa orang belum kaya dan sebagainya.Tetapi sebetulnya, ada satu perbedaan yang paling utama antara orang sukses dan orang kaya.Perbedaannya disini, orang sukses, pasti kaya.Tapi orang kaya, belum tentu sukses.Saya belajar dari guru saya, Datuk Dr. Andrew Ho.Beliau penulis buku Highway to Success. Dan beliau membahas tentang satu topik yang sangat menarik di buku beliau, Membahas tentang 8 aspek kehidupan. 8 aspek kesuksesan.Buku tersebut juga saya tulis di dalam buku saya Badai Pasti Berlalu, di halaman 109, Dimana saya bicara tentang keseimbangan hidup. 8 aspek kehidupan.Orang kaya itu diidentikkan dengan materi. Karena penekanan konotasi dalam Bahasa Indonesia, “kaya” itu bisa juga artinya banyak. “Kaya hati”, “kaya harta”, “kaya teman”, tetapi kalau dalam Bahasa Indonesia, “kaya” itu lebih diidentikkan dengan materi.

Rupanya materi itu cuma satu dari 8 aspek yang dibahas disini.Jadi aspek pertama itu adalah “MATERI atau FINANSIAL”.Jadi topik yang pertama adalah finansial.Tidak salah menjadi orang yang kaya raya, dan bagi saya menjadi orang kaya raya itu bahkan harus.Karena banyak sekali permasalahan yang dimiliki kalau orang tidak kaya. Anda harus menjadi orang yang sangat kaya raya, tetapi apa yang membedakan orang yang kaya raya dengan orang sukses ?

saya akan bahas ini di aspek-aspek berikutnya.
Aspek yang pertama yaitu adalah finansial, menjadi orang kaya raya.Kemudian aspek yang kedua adalah kesehatan. Apa artinya anda punya kekayaan yang banyak tapi anda tidak memiliki kesehatan?
Saya yakin hari ini banyak orang kaya rumahnya mewah, mobilnya banyak, perusahaannya sukses, tapi setiap hari dia harus minum obat kencing manis, setiap hari dia harus minum obat darah tinggi dan kolesterolnya selalu melebihi batas.

Sahabat entrepreneur, tidak ada gunanya anda hari ini kaya raya jika anda tidak memiliki kesehatan yang prima. Oleh sebab itu, saya sangat rajin berolahraga. Karena bagi saya olahraga itu adalah obat yang paling murah. Jadi untuk anda, jangan pernah beralasan tidak ada waktu untuk berolahraga.Olahraga itu merupakan salah satu kunci utama dalam kesehatan.Jadi kalau anda ingin sukses, harus punya aspek kedua, yaitu punya kesehatan yang prima.Buat apa anda cuma kaya, deposito banyak, tapi tidak sehat?Anda tahu, saya pernah ke Singapore, Rumah Sakit Mount E, Mount Elizabeth isinya orang Indonesia semua.Lucu ‘kan ? saya bertanya pada orang tersebut, “anda darimana ?”
“ Surabaya”.

“anda darimana ?”

“Jakarta”.

“anda darimana ?”

“Medan”.

Saya perhatikan, kenapa Rumah Sakit Mount E itu isinya bukan orang Singapore ?Dan rupanya mereka itu bukan orang miskin.
Buktinya apa ? mereka bisa berobat ke Singapore.
Mereka tidak percaya dengan dokter Indonesia.Tetapi saya mau tanya lagi, apa pekerjaan mereka seumur hidupnya ?

Rupanya mereka berdagang. Punya toko.Dan kalau saya tanya, kapan mereka mempunyai waktu untuk olahraga ?Tidak ada. Karena hidup mereka dari pagi sampai malam di toko saja.Bagi saya, mereka cuma orang kaya tapi belum sukses.Jadi kesehatan itu sangat penting.

Aspek yang ketiga adalah rekreasi.Untuk apa hari ini anda punya kekayaan banyak tapi anda tidak punya waktu untuk menikmatinya ?Rekreasi itu sangat penting, aspek yang ketiga. Karena rekreasi itu merupakan tempat untuk anda mencari inspirasi. tempat untuk anda me-reset stress anda, me-reset depresi anda, kecemasan anda, dag-dig-dug nya anda dalam pekerjaan. Tapi rekreasi itu sangat luar biasa. Saya sendiri sejak 16-17 tahun yang lalu saya pasti meluangkan waktu rekreasi.Selain dari perusahaan KK Indonesia, saya juga pasti meluangkan waktu untuk berekreasi. Karena apa ? dengan rekreasi itu kita banyak mendapatkan ilham baru. Makanya anda perhatikan banyak video-video saya sebelumnya saya jua sempatkan waktu untuk saya mengisi travelling.Karena dengan travelling kita bisa mendapatkan inspirasi. Jadi rekreasi itu sangat penting.Saya juga menemukan banyak pengusaha, mereka tidak ada waktu untuk rekreasi. Karena apa?
Waktunya sudah banyak tersita di toko bagi saya.
Lalu saya bertanya, kapan mereka rekreasi ? Ya pernah, satu kali saja ke Singapore. Itupun bukan rekreasi, tapi berobat.Coba anda bayangkan, aneh sekali bukan ?Jadi menurut saya harus banyak luangkan waktu untuk rekreasi.
Itulah aspek kesuksesan yang ketiga.

Yang keempat adalah spiritual. Spiritual disini saya bukan membahas agama. Karena spiritual disini yang saya bahas adalah berbicara soal bagaimana anda meningkatkan kualitas hubungan anda bersama sang pencipta.Spiritual disini bukan bicara ritual, saya ulangi, spiritual dengan ritual itu berbeda. Ritual itu anda mungkin beribadah, setiap hari Minggu, atau mungkin satu hari sembahyang 5 kali.Tetapi yang dimaksud spiritual ini adalah kualitas perkembangan diri anda.
Apakah anda bisa mengendalikan emosi anda lebih baik ?
Buat apa hari ini anda rajin beribadah tapi masih suka bertengkar dengan saudara ?
Buat apa hari ini anda rajin beribadah setiap Minggu tapi anda tidak bicara dengan orang tua anda ?
Buat apa hari ini anda setiap hari membaca kitab suci tetapi anda sendiri tidak berbicara dengan istri anda ?
Bukankah itu kualitas spiritual yang sangat jelek ?
Bicara soal kualitas spiritual, ada kata spirit di dalamnya.Spirit itu berbicara soal jiwa.Bukan cuma ritual. Karena ritual itu tidak ada spiritnya. Tapi kalau spiritual itu ada kata spirit. Spirit disini itu berbicara soal bagaimana anda memiliki pribadi yang lebih baik. Kualitas yang lebih baik dari tahun ke tahun. Contoh, anda mungkin seorang emosional, pemarah.
Tapi dengan kualitas spirit yang meningkat, anda lebih belajar mengalah, lebih belajar ikhlas, maka anda akan menjadi pribadi yang lebih baik.Mungkin anda pribadi yang suka tempramen. Tetapi mungkin dengan menonton video ini, anda mungkin disadarkan. Apa sih untungnya anda temperamental ?Sudah selain meningkatkan tekanan darah tinggi anda, kesehatan anda tidak baik.Dan ujung-ujungnya hubungan menjadi rusak. Boleh saja memegang prinsip, tetapi kualitas spiritual anda tidak lebih baik.

Kemudian yang kelima, aspek yang kelima adalah karier.Jadi karier itu harus, wajib menurut saya. Terutama seorang pria.Karena anda kepala rumah tangga, anda harus memiliki karier yang baik.Jangan terbalik. Saya sekarang lihat banyak sekali pria itu terbalik.Yang punya karier wanitanya, prianya tidak punya karier.Itu menurut saya belum sukses.Wanita kodratnya menjaga rumah tangga, pria adalah kodratnya kepala rumah tangga. Kalau kepala rumah tangga harus punya karier.Tapi ingat setelah anda punya karier, jangan lupakan keluarga anda.

Yang keenam yaitu keluarga. Keluarga yang tadi barusan saya bahas.Saya juga banyak menemui orang kaya, tapi keluarganya tercerai berai.Banyak orang kaya, tapi hubungan dengan pasangannya tidak baik.Banyak orang kaya, tapi hubungannya dengan saudara seperti kucing dan anjing.Banyak orang kaya, materi berlimpah, tapi sama sekali tidak punya hubungan yang harmonis dengan anak-anaknya.
Jadi menurut saya dia cuma orang kaya tapi tidak sukses.Untuk apa hidup seperti itu? saya tidak mau hidup seperti itu.
Untuk apa anda hari ini punya deposito triliunan tapi tidak bicara adengan suami ?
Tidak bicara dengan istri ? hubungan dengan anak juga keras, untuk apa ?
Makanya, aspek keluarga itu yang sangat penting.

Yang ketujuh adalah pengembangan diri.Channel success before 30 diadakan adalah tujuannya untuk bagaimana menciptakan 1% penduduk Indonesia bisa menjadi wirausahawan.Dan salah satu kunci utama wirausahawan menjadi entrepreneur sukses adalah untuk pengembangan diri. Jangan harap anda bisa jadi pengusaha sukses, kalau diri anda tidak berkembang dari waktu ke waktu. Karena pengusaha itu harus selalu berkembang.Menjadi pengusaha kalau tidak berkembang, tidak usah jadi pengusaha.Karena apa? anda menjadi pesuruh saja. Karena anda tidak perlu mengembangkan diri anda. Kalau anda mau terus bertumbuh dan berkembang, maka pengembangan diri itu wajib. Untuk apa uang banyak tapi diri tidak berkembang ?

Dan yang ke 8 adalah relationship atau hubungan sosial.Sekalipun anda sudah sukses, kaya raya, jangan lupakan hubungan sosial.Saya juga banyak temui, banyak orang kaya rumah mewah, deposito banyak tapi tidak punya teman.tidak punya teman. Karena apa ? kesepian. Seorang diri di rumah.Temannya hanya apa ? temannya hanya anjing. Temannya hanya hewan di rumah. Banyak.
Karena bagi dia yang bisa mengerti dia itu hewan peliharaannya. Aneh ‘kan ?
Menurut saya ini juga tidak baik.Kalau bisa anda memiliki hubungan yang baik juga dengan sesama.Saya juga pernah membahs di video YouTube sebelumnya yaitu “3 jenis teman”.
Minimal buddy friend juga tetap harus ada.Mentor friend juga ada, follower friend juga ada.Jadi teman bagi saya tidak boleh hilang.

Sahabat entrepreneur, di video kali ini semoga 8 aspek kesuksesan ini yang bisa menjawab apa beda orang sukses, dan apa beda orang kaya.
Saya doakan anda semua, semoga anda bisa menjadi orang sukses, bukan cuma menjadi orang kaya.
Sukses untuk anda, salam hebat luar biasa .. !!